Demo Site

Kamis, 10 Juni 2010

Sel Seri Monosit dan Limfosit


MONOSIT
Monoblast dan Promonosit
Monoblast dan promonosit dalam keadaan normal sulit dikenal atau dibedakan dari mieloblast dalam sumsum tulang, tetapi pada keadaan abnormal misalnya pada proliferasi berlebihan sel seri ini, monobalst dan promonosit dapat dikenali dari intinya yang memperlihatkan lekukan terlipat atau menyerupai gambaran otak dan sitoplasma dengan pseudopodia.

Monosit
Besarnya sel 10 – 22 mikron, Inti sel, Letaknya dalam sel eksentrik. Bentuk inti menyerupai otak (brain like form), Warna inti kemerah-merahan/keunguan, Kromatin tersusun lebih kasar, Butir inti (nucleoli) tidak ada, Sitoplasma, Luasnya/lebarnya relatif lebih besar kadang-kadang ada pseudopodia, Warna sitoplasma biru pucat, Perinuklear Zone tidak ada, Granula dalam sitoplasma kadang-kadang ada granula Azurophil, Fungsi melakukan fagositosis.


LIMFOSIT
Limfoblast dan Prolimfosit
Limfoblast memiliki inti bulat berukuran besar dengan satu atau beberapa anak inti, kromatin inti tipis rata dan tidak menggumpal. Sitoplasma sedikit dan berwarna biru. Prolimfosit menunjukkan kromatin lebih kasar tetapi belum menggumpal seperti limfosit. Kadang-kadang sulit membedakan limfoblast dari limfosit dan pada keadaan ragu-ragu dianjurkan untuk menganggap sel itu sebagai limfosit.

Limfosit
Besarnya sel 10 – 15 mikron , Ada yang besar (limposit besar), ada yang sedang (limposit sedang), ada yang kecil (limposit kecil).Inti sel, letaknya dalam sel eksentrik, Bentuk inti Oval / bulat dan relatif besar, Warna inti Biru gelap, Kromatin kompak memadat, Membran inti kurang jelas terlihat, Butir inti(nucleoli) tidak ada, sitoplasma, luasnya/lebarnya relatif sempit,Warna sitoplasma Oxyphil, Perinuklear Zone umumnya tidak ada,Granula dalam sitoplasma tidak ada. Kalau ada granula disebut granula Azurophil. Fungsi berhubungan aktifitas imunitas seluler dan imunitas humoral.



Sel Plasma
Sel Plasma (Plasmosit) mempunyai hubungan erat dengan limfosit. Sel pelopor plasmosit maupun limfosit terdapat dalam jaringan limfoid dan keduanya merupakan unsur penting dalam sistem imun tubuh. Akibat stimulasi antigen, sel limfosit B mengalami transformasi blast dan membentuk sel plasma yang memproduksi imunoglobulin.
Plasmosit dalam keadaan normal tidak tampak dalam darah tepi tetapi dijumpai dengan jumlah sekitar 1 % dari sel berinti dalam sumsum tulang. Dalam keadaan normal plasmablast dan proplasmosit tidak dapt dijumpai dalam sumsum tulang tetapi tampak pada keadaan-keadaan tertentu yang disertai proliferasi berlebih dan juga peningkatan produksi imunoglobulin. Ukuran,bentuk dan struktur plasmablast sulit dibedakan dari blast yang lain, tetapi hanya satu cara yang dapat dipakai untuk membedakan plasmosit dari seri balst yang lain, yaitu bentuk inti yang eksentrik dan adanya bagian zona jernih melingkar (halo) disekitar inti.

Tidak ada komentar: